logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บKesalahpahaman Profesi Peretas...
Iklan

Kesalahpahaman Profesi Peretas Memudar

Persepsi negatif dan kesalahpahaman masyarakat terhadap peretas semakin meluntur satu dekade terakhir. Hal ini sejalan dengan kesadaran perusahaan dan instansi pemerintah untuk melindungi keamanan siber organisasi mereka.

Oleh
MEDIANA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MTu_dHWK6oyvBxTgZCTU07XTmeE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20170604H1_ENGLISH-SERANGAN-CIBER_A_web.jpg
Kompas/Wisnu Widiantoro

Ilustrasi โ€” Peta waktu nyata yang menggambarkan serangan dunia maya yang terjadi di sejumlah negara ditampilkan di layar Cybersecurity National Symposium (Simposium Nasional Keamanan Siber) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/6/2015). Simposium tersebut membahas tentang membangun keamanan siber yang komprehensif untuk memastikan pertumbuhan ekonomi nasional.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Selama satu dekade terakhir, persepsi negatif dan kesalahpahaman masyarakat dunia terhadap peretas semakin meluntur. Hal itu sejalan dengan tren kesadaran perusahaan dan instansi pemerintah untuk melindungi keamanan siber organisasi mereka.

Ben Sadeghipour, peretas dan Kepala Operasional Peretas di HackerOne, dalam surat elektronik yang dikutip Kompas, Selasa (23/7/2019), di Jakarta, menyatakan pandangan itu. Semakin banyak perusahaan dan instansi pemerintahan membutuhkan individu yang terampil akan keamanan siber.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan