logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTanpa Koridor, Kucing Besar...
Iklan

Tanpa Koridor, Kucing Besar Terakhir Jawa Bisa Punah

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LL-OVS0u327JxxrXZW5Qx8cXOuY=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2Fkompas_tark_11172291_60_0.jpeg
Kompas

Si Kuray, macan tutul betina, yang belum lama ini tertangkap di Kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dibawa ke Taman Satwa Cikembulan, Garut, Kamis (15/9). Keberadaan macan tutul di hutan Ciamis dan Garut diperkirakan tinggal 20 ekor.

JAKARTA, KOMPAS β€” Satu-satunya kucing besar di Pulau Jawa yang tersisa, macan tutul jawa, kini terancam punah. Fragmentasi habitat akibat perluasan aktivitas manusia yang belum mempertimbangkan kebutuhan lalu-lalang satwa membuat ruang hidup satwa ini kian sempit.

Risiko penurunan genetika berupa cacat dan kepunahan akibat inbreeding (perkawinan sedarah) pun diprediksi bisa terjadi pada kantong-kantong kecil macan tutul (Panthera tigris melas) di Jawa. Apabila koridor satwa tak bisa dibangun, penyelamatan satwa dilindungi tersebut bisa dilakukan dengan memindahkannya ke habitat baru yang lebih luas maupun pertukaran individu untuk penyegaran genetika.

Editor:
yovitaarika
Bagikan