logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTata Ruang Hambat Pengelolaan ...
Iklan

Tata Ruang Hambat Pengelolaan Danau Tondano

Pelestarian dan pengelolaan Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terhambat masalah klasik, penataan ruang di sekitar sempadan danau. Permasalahan ini menyebabkan biaya pelestarian danau jadi membengkak.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-FkcmXX5x4BQ2974O_fmNyuJw40=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC09047_1563711615.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Eceng gondok memenuhi permukaan air di tepi Danau Tondano di Desa Talikuran, Remboken, Minahasa, Sulawesi Utara, pada Minggu (21/7/2019). Permasalahan eceng gondok tak kunjung teratasi akibat kandungan unsur hara yang tinggi di air danau akibat pencemaran pakan ikan dan pupuk tanaman.

MANADO, KOMPAS β€” Pelestarian dan pengelolaan Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terhambat masalah klasik, penataan ruang di sekitar sempadan danau. Permasalahan ini menyebabkan biaya pelestarian danau jadi membengkak.

Kepala Seksi Perencanaan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I Rheky Lontoh, Senin (22/7/2019), mengatakan, selain eceng gondok, masalah yang juga merundung Danau Tondano saat ini adalah pendangkalan dan penyempitan. Sedimentasi berasal dari 38 sungai yang bermuara di danau tersebut.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan