logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บSolusi Transportasi Rimbang...
Iklan

Solusi Transportasi Rimbang Baling dengan Jalan Interpretasi

Di Kampar Kiri Hulu, misi konservasi dan keterisolasian daerah menjadi dilema. Di satu sisi, hutan Kampar Kiri Hulu seluas 140.000 hektar, sejak tahun 1982 sudah ditetapkan sebagai suaka alam.

Oleh
Syahnan Rangkuti
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/47PRAvYZriPCkcF7mVzJpH8keNA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190716sah-milenial-rimbang-baling-4-Copy_1563344063.jpg
KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI

Bukit Baling di Riau memiliki keindahan yang luar biasa. Sayangnya, keasrian hutan itu semakin terancam akibat pembalakan liar yang dilakukan masyarakat yang bermukim di areal konservasi harimau sumatera itu. Tampak gambar SM Rimbang Baling dari Sungai Subayang, Minggu (14/7/2019).

Membincangkan nama โ€Kampar Kiri Huluโ€ memiliki berbagai arti. Kalau ditanya pemerintah daerah Kabupaten Kampar yang menaungi wilayah administrasi kecamatan itu, Kampar Kiri Hulu berarti daerah terisolasi dan tertinggal. Status daerah tertinggal kerap memalukan daerah karena pemerintahnya dinilai gagal membangun wilayah dan meningkatkan taraf hidup warganya.

Sebaliknya bagi pegiat lingkungan, nama Kampar Kiri Hulu lebih bermakna sebagai wilayah konservasi harimau sumatera yang patut dilestarikan buat anak cucu. Di sana terdapat hutan alam yang indah dan asri yang masih tersisa di antara sejumlah hutan lain di negara ini, yang porak poranda akibat pembalakan liar dan perambahan.

Editor:
banuastono
Bagikan