logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊOptimalkan Bahan Baku Dalam...
Iklan

Optimalkan Bahan Baku Dalam Negeri

Oleh
ICHWAN SUSANTO/DWI BAYU RADIUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wZaXN9H3KHaJhxN6Ce3EArq2ry4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC08553_1563277974.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Hiron (42), salah satu pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sumompo, Manado, Sulawesi Utara, memanggul kantong berisi sampah plastik yang dipilah dari gunungan sampah di ruang terbuka, Selasa (16/7/2019). TPA Sumompo mendapatkan 350-400 ton sampah setiap hari.

JAKARTA, KOMPAS – Risiko kontaminasi sampah dan limbah bahan beracun berbahaya pada impor material daur ulang bisa dihindari dengan mengoptimalkan bahan baku tersebut dari dalam negeri. Selain berkontribusi mengatasi ketimpangan devisa, langkah ini pun mendorong perbaikan perilaku pemilahan dan pengumpulan sampah yang akhirnya memperbaiki kualitas lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat terdapat potensi material daur ulang kertas sebanyak 5-6 juta ton per tahun dan plastik 7,3 juta ton per tahun di samping material logam, kaca, karet, dan tekstil. Dari jumlah ini, industri daur ulang kertas hanya menyerap 1,2 juta ton per tahun dan sebagian besar yaitu 3-4 juta ton didatangkan dari impor.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan