logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTGPF Minta Opini Keterlibatan ...
Iklan

TGPF Minta Opini Keterlibatan Elite dalam Kasus Novel Dihentikan

Meski tak mampu mengungkap siapa pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, tim gabungan pencari fakta bentukan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta agar opini tentang keterlibatan elite dalam kasus ini dihentikan.

Oleh
INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q2zb2pRQr8dqkeEYWp_IrZdi46A=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190717kum6_1563357499.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Tim gabungan pencari fakta kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, bersama Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menunjukkan berkas laporan setebal 2.700 halaman hasil dari pencarian fakta di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/7/2019). TGPF menduga ada tiga orang yang dicurigai berkaitan dengan kasus penyiraman tersebut. TGPF juga merekomendasikan kepada Kapolri agar membentuk tim teknis untuk mendalami temuan dari TGPF guna mengungkap pelaku.

JAKARTA, KOMPAS β€” Meski tak mampu mengungkap siapa pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, tim gabungan pencari fakta bentukan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta agar opini tentang keterlibatan elite dalam kasus ini dihentikan. Tim mengaku hanya fokus pada pencarian fakta dan tidak akan membenarkan sesuatu yang belum dapat diverifikasi.

Permintaan agar jangan ada opini tentang keterlibatan elite dalam penyiraman air keras terhadap Novel ini diungkapkan anggota TGPF, Hendardi, Rabu (17/7/2019), di Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta. Menurut Hendardi, ada kesan pengembangan opini dalam kasus Novel. Salah satunya dengan menyeret nama mantan Kepala Polda Metro Jaya Komisaris Jenderal M Iriawan.

Editor:
khaerudin
Bagikan