logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPantai Timur Sumatera Paling...
Iklan

Pantai Timur Sumatera Paling Rawan Penyelundupan

Sepanjang pantai timur Sumatera dan perbatasan Kalimantan menjadi jalur paling rawan penyelundupan sumber daya perikanan. Aparat penegak hukum perlu semakin memperkuat pengamanan pada kedua jalur tersebut.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MyPs3f6CSdKszjzf4o9vTs2iF1w=/1024x687/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FAND_0274SILO.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Petugas Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Jambi mengemas ulang 570.550 benur dan 75.000 sidat sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya, Jumat (12/7/2019). Benur dan sidat itu disita aparat Polda Jambi saat akan diselundupkan pada Kamis malam. Sumber daya yang berhasil diselamatkan bernilai Rp 87 miliar.

JAMBI, KOMPAS β€” Sepanjang pantai timur Sumatera dan perbatasan Kalimantan menjadi jalur paling rawan penyelundupan sumber daya perikanan. Aparat penegak hukum perlu semakin memperkuat pengamanan pada kedua jalur tersebut.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan di Kementerian Kelautan dan Perikanan Rina mengatakan, pantai timur Sumatera paling rawan sebagai jalur kritis penyelundupan benur. ”Di jalur ini, hampir setiap hari aparat mendapati upaya penyelundupan sumber daya ikan,” katanya dalam Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan 2019, di Jambi, Rabu (17/7/2019).

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan