logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBahan Bakar Sampah Impor Belum...
Iklan

Bahan Bakar Sampah Impor Belum Terganti

Industri pengolahan tahu di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendesak pemerintah tidak melarang penggunaan sampah plastik impor sebagai bahan bakar tungku pemasak kedelai. Hingga kini, belum didapati bahan bakar pengganti sampah impor yang lebih ekonomis sekaligus ramah lingkungan.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RXrRaSDb5ON2m4uKDwVTu9KpyNo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190618-foto-industri-tahu-bahan-bakar-sampah2_1560867839.jpg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Pekerja mengambil sampah plastik impor untuk bahan bakar tungku pemasak kedelai pada industri tahu di Desa Tropodo, Sidoarjo, Selasa (18/6/2019).

SIDOARJO, KOMPAS β€” Industri pengolahan tahu di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendesak pemerintah tidak melarang penggunaan sampah plastik impor sebagai bahan bakar tungku pemasak kedelai. Hingga kini, belum didapati bahan bakar pengganti sampah impor yang lebih ekonomis sekaligus ramah lingkungan.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi yang dihadiri belasan pengusaha tahu Desa Tropodo, Kecamatan Krian, di Kantor Pemkab Sidoarjo, Rabu (17/7/2019). Rapat dipimpin Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Saifuddin dan dihadiri pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, seperti dinas lingkungan hidup dan kebersihan, dinas kesehatan, serta perwakilan Perusahaan Gas Negara (PGN).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan