logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMenanti Penataan Kembali PKL
Iklan

Menanti Penataan Kembali PKL

Trotoar, yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki, kini seolah beralih fungsi menjadi lokasi dagang.

Oleh
Antonius Purwanto/Litbang Kompas
Β· 1 menit baca

Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Ibu Kota ibarat dua sisi koin yang saling berlawanan. Di satu sisi dibutuhkan masyarakat. Di sisi lain bisa menimbulkan persoalan bagi pejalan kaki, kelancaran lalu lintas, hingga estetika kota. Penataan pedagang sektor informal itu penting dilakukan guna menjawab kedua hal tersebut.

https://cdn-assetd.kompas.id/3c1cs6xxDcT6FPl2rWYp-2rZHKg=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190518_141047_1558237557.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Pejalan kaki melintas di ruas Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (18/5/2019) siang. Mereka tak bisa menggunakan trotoar karena sudah diokupasi pedagang kaki lima (PKL).

Trotoar, yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki, kini seolah beralih fungsi menjadi lokasi dagang. Pedagang kaki lima (PKL) tampak memadati trotoar di sekitar Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, kawasan Kota Tua, Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, dan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. PKL mengais rezeki di atas jalur pejalan kaki, menawarkan makanan-minuman, sayur, buah, pakaian, hewan peliharaan, hingga alat elektronik.

Editor:
nelitriana
Bagikan