logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMasa Depan Macan Tutul dan...
Iklan

Masa Depan Macan Tutul dan Kerasnya Pertarungan Melawan Manusia

Pelepasliaran macan tutul jawa dilakukan di hutan di Kuningan, Jawa Barat. Satu lagi satwa liar langka diselamatkan dari kerasnya persaingan hidup dengan manusia.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/czqw1sKNI7_ErpbSLb5dCyHVNkg=/1024x737/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FCamera-Trap-2_1556621157.jpg
CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

Conservation International Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Selasa (30/4/2019), merilis foto-foto kamera trap hasil pemantauan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Konservasi Guntur-Papandayan.

Jarum bius menancap di tubuh Slamet Ramadhan, delapan jam setelah bertamu ke perkampungan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kesadarannya perlahan hilang. Ketika terbangun, Slamet terkurung dalam kandang besi. Satu lagi satwa liar langka diselamatkan dari kerasnya persaingan hidup dengan manusia.

Slamet bukan manusia. Dia adalah macan tutul jawa (Panthera pardus melas). Macan yang baru beranjak dewasa, sekitar 6 tahun, ini ditemukan di permukiman warga Desa Sindangsari, Kecamatan Kasomalang, Subang, Sabtu (1/6/2019), sekitar pukul 09.00. Darah mudanya membawa penasaran yang membahayakan nyawa.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan