logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPotensi Pembangkit Energi Baru...
Iklan

Potensi Pembangkit Energi Baru Terbarukan Dikejar hingga 2025

Capaian porsi penggunaan energi saat ini baru sekitar 12,5 persen atau 9.761,5 megawatt. Jumlah kontribusi suplai listrik dari EBT akan bertambah dengan 75 proyek yang ditargetkan selesai pada 2025.

Oleh
Aditya Diveranta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GMN_9kdy4OYfjZiazpkM4jBz45I=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190712aics4_1562934229-e1562935734273.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air Rajamandala berkapasitas 47 megawat di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (12/7/2019). PLTA Rajamandala dibangun sejak tahun 2012 dengan investasi sebesar 150 juta dollar AS.

CIANJUR, KOMPAS β€” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih terus mengejar target penggunaan energi baru dan terbarukan. Hingga 2025, ada 75 kontrak proyek pembangkit yang sedang direalisasikan untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

Direktur Aneka Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Harris mengatakan, 75 kontrak proyek tersebut belum berjalan sepenuhnya. Sejauh ini baru ada delapan proyek yang sudah beroperasi secara komersial, 35 proyek masih dalam tahap konstruksi serta sisanya masih mencari pembiayaan.

Editor:
hamzirwan
Bagikan