Perekonomian Triwulan II-2019 Berpotensi Lebih Rendah dari 2018
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190613_ENGLISH-TAJUK_C_web_1560431154.jpg){kind=logo}
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap memulai konferensi pers seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). RDG Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposito Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2019 berpotensi lebih rendah dibandingkan periode sama di 2018 yang sebesar 5,27 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi tetap ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi bangunan. Adapun kinerja ekspor masih terhambat dinamika perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.
“Kecenderungan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2019 melandai, yang artinya hampir sama dengan triwulan I-2019. Kurang lebih berkisar 5,07-5,1 persen,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo seusai rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (8/7/2019).