logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊCelah Investasi dari Prakarsa ...
Iklan

Celah Investasi dari Prakarsa Sabuk dan Jalan

Meski KTT G-20 berakhir, perang dagang AS dengan China belum akan berakhir. Indonesia perlu mencari peluang dari perseteruan itu. Caranya, mengincar investasi lewat kerja sama dengan China dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan.

Oleh
KELVIN HIANUSA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Q0XycHn9eIuD4E7UXHchYWq7Bc=/1024x747/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F000_1HX903_1561700795.jpg
AFP/KIM KYUNG-HOON/POOL

Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) disambut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat kedatangannya untuk sesi foto keluarga di KTT G-20 di Osaka pada 28 Juni 2019.

JAKARTA, KOMPAS β€” Meskipun Konferensi Tingkat Tinggi G-20 berakhir, perang dagang Amerika Serikat dengan China belum akan berakhir. Indonesia perlu mencari peluang dari perseteruan itu. Caranya, mengincar investasi lewat kerja sama dengan China dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan atau The Belt and Road Initiative.

Pandangan ini disampaikan Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan, Sabtu (6/7/2019) di Jakarta. ”Mungkin akan membaik hubungan AS dan China, tetapi tidak akan 100 persen. Bisa jadi akan ada perang dagang edisi kedua,” ucapnya.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan