Kegiatan Eksplorasi Kian Mendesak
Kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru mendesak dilakukan. Sebab, selain kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat, penemuan cadangan baru juga akan mengurangi tekanan terhadap defisit perdagangan akibat impor minyak.
![https://cdn-assetd.kompas.id/wiVkFlomDHviyuxjXpQdamCeWQs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F69805566.jpg](https://cdn-assetd.kompas.id/wiVkFlomDHviyuxjXpQdamCeWQs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F69805566.jpg)
Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan (kanan) dan Kepala Divisi Eksplorasi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Shinta Damayanti (kiri) meninjau menara pengeboran sumur eksplorasi Tambakboyo 2 di Blok Pangkah Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/8/2018). Sumur yang kini dalam tahap uji kandung lapisan itu diharapkan menambah cadangan migas Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru mendesak dilakukan. Sebab, selain kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat, penemuan cadangan baru juga akan mengurangi tekanan terhadap defisit perdagangan akibat impor minyak.
Hal itu terungkap dalam diskusi ”Eksplorasi Tanpa Investasi Migas?”, Rabu (3/7/2019), di Jakarta.