logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPenangkapan Ikan Tak Ramah...
Iklan

Penangkapan Ikan Tak Ramah Lingkungan Jadi Tantangan di Kepulauan Togean

Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, ditetapkan menjadi cagar biosfer dunia. Namun, kepulauan yang kaya keragaman hayati itu menghadapi persoalan penangkapan ikan tak ramah lingkungan.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca

PALU, KOMPAS β€” Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, ditetapkan menjadi cagar biosfer dunia. Namun, kepulauan yang kaya  keragaman hayati itu menghadapi persoalan penangkapan ikan tak ramah lingkungan.

https://cdn-assetd.kompas.id/uHLjTHKvUrvtjz0sKiM3f0_6Fug=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F69900449.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Wisatawan mancanegara tiba dengan perahu di jembatan Pulau Papan, Desa Kadoda, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Kamis (9/8/2018). Pulau Papan menjadi salah satu ikon wisata dengan pasir putih dan bentangan terumbu karang di laut dangkal. Namun, keindahan tersebut terancam karena sampah dari aktivitas nelayan dan sampah rumah tangga masih dibuang ke laut.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan dua cagar biosfer dunia baru milik Indonesia, yaitu Kepulauan Togean (Sulawesi Tengah) dan Samota (Nusa Tenggara Barat). Penetapan itu dilakukan dalam sidang ke-31 International Coordinating Council of The Man and The Biosphere Programme UNESCO Meeting di Paris, Perancis, Rabu (19/6/2019).

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan