logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊEvaluasi Sistem Elektoral...
Iklan

Evaluasi Sistem Elektoral Dibutuhkan

Oleh
Rini Kustiasih
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qWKlBMCC8WQ2NGrt6fuBBvJ1lHM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190417_ENGLISH-EXIT-POLL_E_web_1555514295.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Suasana pencoblosan pemilu presiden di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 80 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).

JAKARTA, KOMPAS - Pemilu 2019 telah berakhir dengan sejumlah catatan penting. Maraknya politik uang, persaingan ketat antarcalon anggota legislatif di internal partai, polarisasi masyarakat, serta penggunaan isu sensitif terkait dengan identitas suku, ras, agama, dan antargolongan dalam kampanye memerlukan kajian lebih jauh untuk mencegah hal itu terulang dalam pemilu selanjutnya.

Tema-tema itu menjadi topik bahasan oleh para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi, lembaga riset, dan organisasi non-pemerintahan dalam konferensi atau seminar terbatas yang berlangsung dua hari di kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, 25-26 Juni 2019. Konferensi ini diselenggarakan CSIS bekerja sama dengan Australian National University (ANU).

Editor:
Bagikan