logo Kompas.id
UtamaMenghidupkan Lahan yang ”Mati”
Iklan

Menghidupkan Lahan yang ”Mati”

Indonesia merupakan negeri yang subur. Kelimpahan sinar matahari dan curah hujan membuat berbagai organisme, flora, dan fauna hidup nyaman, bertumbuh dan berkembang biak.

Oleh
Yuni Ikawati
· 1 menit baca

Tanah adalah dunia bagi jasad renik. Aktivitasnya akan menyuburkan tanah yang menjadi tumpuan hidup makhluk lainnya. Ketika lahan menjadi tandus teknik pengolahan lahan diterapkan dengan menghadirkan mereka kembali menghidupkan tanah yang mati.

https://cdn-assetd.kompas.id/m1K3IV5wsn9t1Rkg_I6hlhZ84xc=/1024x616/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2Fkompas_tark_2528948_48_0.jpeg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Bekas eksploitasi batubara yang dibiarkan tanpa rehabilitasi membentuk danau dan merusak lingkungan seperti yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (5/10/2019). Banyak perusahaan tambang yang enggan merehabilitasi lahan seusai mengeksploitasinya.

Indonesia merupakan negeri yang subur. Kelimpahan sinar matahari dan curah hujan membuat berbagai organisme, flora, dan fauna hidup nyaman, bertumbuh dan berkembang biak. Namun, praktik tak ramah lingkungan seperti pembongkaran tanah di areal penambangan telah memusnahkannya sehingga yang tersisa adalah lahan kritis hingga lahan rusak.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan