logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBagaimana Empat Abad...
Iklan

Bagaimana Empat Abad Sedimentasi Membentuk Rupa Jakarta?

Oleh
YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Qe4giXXfqCkNEkuzE7Px-ioOYBI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190613ron27_1560428005.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kondisi sedimentasi di Waduk Pluit, Jakarta, Kamis (13/6/2019). Surutnya permukaan air waduk memunculkan penumpukan sedimentasi lumpur dan sampah yang berakibat pada pendangkalan.

Sejak era kolonial Belanda, Jakarta menghadapi bayang-bayang sedimentasi muara sungainya. Penataan wilayah hulu, orientasi pembangunan lingkungan, dan perilaku warga kota dapat mencegah potensi banjir di Ibu Kota sebagai dampak endapan.

Wilayah DKI Jakarta memiliki dua lanskap, punya daratan seluas 662 kilometer persegi dan wilayah lautan sebesar 6.977 kilometer persegi. Dari lanskap perairan ini, Jakarta mempunyai 110 pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu. Di sebelah utara wilayah Ibu Kota ini membentang pantai dari barat ke timur sepanjang 35 km yang menjadi bermuaranya sungai-sungai yang melewati Jakarta.

Editor:
Bagikan