UTANG LUAR NEGERI
Sektor Riil Perlu Pendanaan
Pesatnya laju pertumbuhan utang luar negeri sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara, merefleksikan tingginya kebutuhan pendanaan sektor riil. Investasi berorientasi ekspor perlu diperkuat guna meningkatkan kemampuan pembayaran utang.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190613_ENGLISH-TAJUK_B_web_1560431151.jpg)
Petugas mengangkut uang rupiah ke dalam Sentra Kas BNI di Jakarta, Selasa (21/5/2019). Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan/Idulfitri tahun ini sebesar Rp 217,1 triliun atau tumbuh 13,5 persen (year on year) dibandingkan periode tahun lalu.
JAKARTA, KOMPAS - Pesatnya laju pertumbuhan utang luar negeri sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara, merefleksikan tingginya kebutuhan pendanaan sektor riil. Investasi berorientasi ekspor perlu diperkuat guna meningkatkan kemampuan pembayaran utang.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai, peningkatan laju utang luar negeri swasta menunjukkan biaya pinjaman luar negeri lebih murah dan minim risiko nilai tukar ketimbang pinjaman di dalam negeri.