logo Kompas.id
UtamaDi antara Kepunahan dan...
Iklan

Di antara Kepunahan dan Bioteknologi

Oleh
Brigitta Isworo Laksmi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B6wJa0gvs-f6KFANleUod5EGhGo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FAA300D5F-E230-4769-9F73-781EE553CE0D_1557235571.jpeg
KOMPAS/AHMAD ARIF

Jerapah di habitat alaminya di Taman Nasional Nairobi, Kenya, pertengahan Maret 2019. Laporan Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) menyebutkan, satu juta spesies di Bumi saat ini menuju kepunahan akibat ulah manusia.

Sebanyak 571 spesies tumbuhan punah sejak tahun 1750. Tingkat kepunahan ini 500 kali lebih besar dari kepunahan di era pra-Revolusi Industri. Lebih dari dua kali lipat jumlah kepunahan unggas, mamalia, dan amfibi di alam secara keseluruhan. Angka ini empat kali lipat dari data tumbuhan terancam punah dalam daftar badan konservasi alam internasional.

”Tumbuhan adalah landasan kehidupan,” ujar satu anggota tim penelitian tersebut, Eimear Nic Lughadha, di Royal Botanic Gardens, Kew, London, Senin (10/6/2019), seperti dikutip The Guardian. Laporan penelitian itu dimuat di majalah ilmiah Nature Ecology and Evolution. ”Mereka menyediakan oksigen untuk bernapas, makanan untuk kita, juga tulang punggung ekosistem. Kepunahan tumbuhan adalah kabar buruk bagi semua spesies,” katanya.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan