logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บUrbanisasi Berpotensi Rusak...
Iklan

Urbanisasi Berpotensi Rusak Ekosistem Ciliwung

Pemerintah Kota Depok diminta mengantisipasi arus urbanisasi setelah Lebaran. Jangan sampai pendatang baru merusak ekosistem lingkungan, terutama di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama/Aguido Adri
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kbRHzGsFhSde5GEVnfVUnbIgpp4=/1024x677/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2Fkompas_tark_11182409_56_0.jpeg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Maraknya pembangunan di bantaran Kali Ciliwung tak hanya dilakukan pengembang perumahan skala besar, tetapi juga oleh warga setempat, seperti di bantaran di dekat Jembatan Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu. Pengalihfungsian kawasan bantaran sungai menjadi permukiman jika tak diawasi akan mengancam fungsi bantaran dan mempersempit badan sungai.

DEPOK, KOMPAS โ€” Pemerintah Kota Depok diminta mengantisipasi arus urbanisasi setelah Lebaran. Jangan sampai pendatang baru merusak ekosistem lingkungan, terutama di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.

Pengamat tata kota dari Universitas Indonesia, Hendricus Andy Simarmata, mengatakan, arus urbanisasi ke Depok adalah keniscayaan yang selalu terjadi setiap tahun seusai Lebaran. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok perlu mengantisipasi dampak arus urbanisasi itu agar tidak merusak ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru atau sumber air.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan