logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊIndonesia Perlu Belajar dari...
Iklan

Indonesia Perlu Belajar dari Keteladanan Taufiq Kiemas

Indonesia membutuhkan sikap dan keteladanan seperti yang ditunjukkan Taufiq Kiemas, yang mampu melintasi batas atau sekat antargolongan dan merangkulnya dalam persatuan. Sikap ini penting untuk merajut kembali semangat persatuan yang terbelah pasca pemilihan umum.

Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhani
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WWMqhuI52bzqgpZnBbHXY5yL7eo=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FWhatsApp-Image-2019-06-08-at-20.25.05-1_1560001818.jpeg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jimly Asshiddiqi.

JAKARTA, KOMPAS - Indonesia membutuhkan sikap dan keteladanan seperti yang ditunjukkan Taufiq Kiemas, yang mampu melintasi batas atau sekat antargolongan dan merangkulnya dalam persatuan. Sikap ini penting untuk merajut kembali semangat persatuan yang terbelah pasca pemilihan umum.

Demikianlah pesan yang disampaikan dalam peringatan enam tahun wafatnya Ketua MPR (2009-2014) Taufiq Kiemas sekaligus peringatan 118 tahun lahirnya Presiden Soekarno, Sabtu (8/6/2019) malam, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) GMNI, Jakarta Pusat. Tokoh yang hadir dalam peringatan ini antara lain Jimly Asshiddiqi, Heri Kiemas, Theo Sambuaga, dan Antasari Azhar.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan