logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSaling Klaim soal Lahan...
Iklan

Saling Klaim soal Lahan Berujung Sengketa Masih Terjadi

Konflik lahan pada perkebunan sawit di Kalteng, di antaranya dipicu proses pembebasan lahan yang dinilai tidak transparan. Selain itu, masih banyak perusahaan yang beroperasi di luar hak guna usahanya.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BDIKG4jB4hVNbWek-9ztgyUM7q4=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190602IDO__Sembuluh-1_1559472558.jpeg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Wardian (64), duduk di tengah, memberikan keterangan pers di kantor Save Our Borneo di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (2/6/2019). Wardian adalah salah satu warga Desa Sembuluh yang menjadi korban konflik lahan dengan perusahaan perkebunan sawit.

PALANGKARAYA, KOMPAS β€” Konflik lahan pada perkebunan sawit di Kalimantan Tengah antara lain dipicu proses pembebasan lahan yang dinilai tidak transparan. Selain itu, masih banyak perusahaan yang beroperasi di luar hak guna usahanya.

Persoalan transparansi dan operasi di luar hak guna usaha (HGU) itu muncul dalam konferensi pers beberapa aktivis lingkungan di Kalteng, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalteng dan Save Our Borneo (SOB). Mereka melakukan monitoring di beberapa lokasi, khususnya di wilayah Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalteng.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan