logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊRisiko Kerugian Sistem...
Iklan

Risiko Kerugian Sistem Pembayaran Digital Diantisipasi

Bank Indonesia mengantisipasi segala risiko moneter yang berpotensi timbul akibat proses transformasi ekonomi digital, terutama dalam sistem pembayaran. Caranya dengan memastikan arus digitalisasi berada dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7wI1377ha7tvt3PCSx9RlGg2QPg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190117_RAPAT-DEWAN-GUBERNUR-BI_B_web_1547724491.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, didampingi Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan), memasuki ruang acara sebelum mengadakan konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

JAKARTA, KOMPAS β€” Bank Indonesia mengantisipasi segala risiko moneter yang berpotensi timbul akibat proses transformasi ekonomi digital, terutama dalam sistem pembayaran. Caranya dengan memastikan arus digitalisasi berada dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.

Salah satu upaya Bank Indonesia (BI) agar digitalisasi ekonomi tidak mengganggu kestabilan sistem keuangan dan kelancaran sistem pembayaran adalah dengan meluncurkan Standar Kode Cepat Indonesia (QR Code Indonesia Standard/QRIS).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan