Mengamati Bumi Bernapas
Manusia mestinya menjadi semakin bersikap baik dan bertanggung jawab. Sebab, perbuatan dan perkataan kita meninggalkan jejak digital yang mudah ditelusuri. Dalam konteks perusakan dan penghancuran planet, kita sulit menutupi jejak kita-manusia. Selain pengukur yang ada di permukaan bumi, di luar angkasa pun melayang-layang berbagai instrumen yang mencatat dan mengamati pergerakan emisi gas karbondioksida penyebab pemanasan global pemicu perubahan iklim.
Awal bulan ini, Sabtu (4/5/2019), Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) meluncurkan instrumen Orbiting Carbon Observatory 3 (OCO-3) untuk memetakan konsentrasi gas rumah kaca (gas karbon) di permukaan bumi dan laut. Alat yang kemudian dipasang di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) tersebut akan merekam emisi gas karbon dari matahari terbit hingga terbenam. Hasil pendataan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui siklus gas karbondioksida (CO2) di atmosfer bumi.