Kerusakan Batang Sinamar Mengancam Pertanian
Kerusakan daerah aliran sungai Batang Sinamar, Limapuluh Kota, Sumatera Barat akibat tambang pasir liar mengancam pertanian padi. Ratusan hektar sawah terancam kekurangan air karena sebagian besar sistem irigasi sawah yang digerakkan kincir air rusak dipicu tambang. Hasil panen petani menurun drastis sejak lima tahun terakhir.
LIMAPULUH KOTA, KOMPAS -- Kerusakan daerah aliran sungai Batang Sinamar, Limapuluh Kota, Sumatera Barat akibat tambang pasir liar mengancam pertanian padi. Ratusan hektar sawah terancam kekurangan air karena sebagian besar sistem irigasi sawah yang digerakkan kincir air rusak dipicu tambang. Hasil panen petani menurun drastis sejak lima tahun terakhir.
Menurut petani di Nagari Koto Tangah Simalanggang dan Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, yang menggantungkan irigasi sawah dari Batang Sinamar, aktivitas tambang pasir memicu semakin derasnya aliran air dan pengikisan dasar sungai. Akibatnya, lantak (bendungan bambu) yang menahan air untuk menggerakkan kincir semakin gampang rusak. Semakin curamnya tebing sungai karena pengikisan dan dangkalnya sungai yang juga dipicu kerusakan sungai menyulitkan kincir untuk berputar dan menjangkau air.