logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊGerakan Kedaulatan Rakyat...
Iklan

Gerakan Kedaulatan Rakyat Kurang Relevan Jika Bertujuan Menolak Hasil Pemilu

Kedewasaan dalam berpolitik dan menerima kekalahan juga harus dipegang dalam proses demokrasi.

Oleh
PRADIPTA PANDU / SATRIO WISANGGENI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fqMWuWtFRDNv_BWdClXoorka2N4=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FDSC07343-01_1558097327.jpeg
KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Amien Rais, dalam acara deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di Rumah Perjuangan Rakyat, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

JAKARTA, KOMPAS -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengganti istilah people power dengan gerakan kedaulatan rakyat. Namun, istilah dari gerakan tersebut dinilai kurang relevan karena bertujuan menolak hasil Pemilihan Umum 2019 yang berjalan baik dan demokratis.

Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Amien Rais, mengatakan, gerakan ini dilakukan sebagai respons atas kecurangan dalam proses Pemilu 2019 yang dinilai sangat terstruktur, sistematis, dan masif. Hal tersebut disampaikan Amien dalam deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Editor:
hamzirwan
Bagikan