logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSantiran Horor Berdarah...
Iklan

Santiran Horor Berdarah Sewarsa Lalu

Setahun lalu teror bom mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Horor berdarah menghantam Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Rusunawa Wonocolo, dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Peristiwa mengerikan itu sudah berlalu setahun, tetapi mungkin masih menyisakan trauma bagi korban dan warga terdampak. Perlawanan terhadap terorisme tetap digaungkan dengan jalan kemanusiaan yang mengedepankan cinta kasih.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KvnV59GvS2EfhlPbAunf5EolXKI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F65415341.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Tim penyidik Polri memeriksa lokasi ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

Anak perempuan dan anak lelaki itu tiba-tiba beranjak dari bangku barisan depan saat ekaristi kudus peringatan setahun teror bom masih berlangsung di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/5/2019) malam.

Dengan rambut dikuncir dan memegang botol minum, si anak perempuan berjalan terlebih dahulu, disusul si anak lelaki yang bertubuh lebih besar dan berusia lebih tua. Keduanya sempat berhenti di depan rehal. Di depan mimbar kiri altar dipajang enam foto korban teror bom sewarsa lampau. Kedua anak itu sejenak melihat foto-foto yang berhias rangkaian bunga putih di kiri dan kanan.

Editor:
agnespandia
Bagikan