logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPerang Tanpa Mesiu
Iklan

Perang Tanpa Mesiu

Oleh
A Tomy Trinugroho
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gHdUoY_iBdyZFgbIqwe9mEFrSRY=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190410_091004_1554986077.jpg
KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO

Phil Quade, Chief Information Security Officer Fortinet, Rabu (10/4/2019), memberikan pengantar dalam diskusi mengenai penerapan integerasi siber dengan dunia fisik, di Orlando, Amerika Serikat. Diskusi diadakan dalam rangka kegiatan Accelerate 2019 yang diadakan oleh Fortinet.

Menjelang pertemuan delegasi China dengan Amerika Serikat pada pekan lalu untuk meredakan konflik dagang di antara mereka, harian The New York Times, Rabu (8/5/2019), menerbitkan artikel di halaman satu atau depan mengenai perang siber antara kedua negara. Artikel itu mempertegas laporan Departemen Pertahanan AS mengenai China, yang menyebut Beijing sebagai salah satu aktor paling terampil serta gigih dalam militer, intelijen, dan operasi siber.

Artikel The New York Times berjudul ”How spies from China grabbed US cyber gun” (Bagaimana mata-mata China mengambil senjata siber AS) itu mengungkapkan kemampuan Beijing untuk menguasai serta memanfaatkan perangkat peretasan (hacking tools) milik Badan Keamanan Nasional AS. Setelah dikuasai, perangkat itu lalu digunakan kembali oleh China untuk menyerang sekutu-sekutu AS serta sejumlah perusahaan swasta di Eropa dan Asia.

Editor:
Bagikan