logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAda Praktik Pembalakan Liar di...
Iklan

Ada Praktik Pembalakan Liar di Lokasi Gajah Tewas

Pembalakan liar didapati marak tak jauh dari lokasi gajah yang tewas di wilayah Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi. Maraknya pembalakan liar itu kian mempersempit ruang jelajah gajah dan memicu konflik satwa dan manusia. Aparat penegak hukum harus menghentikannya.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FqBB8NPkM9mSbq_FCKy-3wt3L_Y=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FAND_0709SILO_copy.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi bersama aktivis lingkungan mendapati kayu-kayu curian dari hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh di wilayah Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, hendak dibawa keluar, Jumat (10/5/2019). Para pembalak nekat membuka jalur angkut kayu ilegal hingga sepanjang 10 kilometer dengan alat berat sampai menembus batas taman nasional.

TEBO, KOMPAS β€” Pembalakan liar didapati marak tak jauh dari lokasi gajah yang tewas di wilayah Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi. Maraknya pembalakan liar itu kian mempersempit ruang jelajah gajah dan memicu konflik satwa dan manusia. Aparat penegak hukum harus menghentikannya.

Sekitar 20 truk yang mengangkut kayu beriringan melintasi kawasan hutan Blok II Restorasi Ekosistem PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT), yang menjadi penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Tebo. Lebih dari 50 meter kubik kayu meranti berdiameter 60 sentimeter hingga 120 sentimeter diangkut.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan