logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHasil Hutan Bukan Kayu...
Iklan

Hasil Hutan Bukan Kayu Digenjot

Potensi hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kayu. Sayangnya, potensi ini belum banyak dimanfaatkan.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B_Grb3QgKgkYm1UpeftVJUjNPPI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FPetani-Kemenyan_1557483512.jpg
Kompas

Tobing, pekerja di Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli di Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (2/5/2019), menunjukkan cara memanjat dan memanen getah pohon kemenyan (Styrax sp). Getah kemenyan di area Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli yang berada sekitar 7-10 kilometer dari Parapat, tempat wisata Danau Toba, ini sedang dirintis untuk didapat minyak atsiri kemenyan sebagai bahan pengikat parfum. Hasil hutan bukan kayu ini sangat potensial untuk meningkatkan kehidupan masyarakat di sekitar kawasan hutan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Potensi hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kayu. Sayangnya, potensi ini belum banyak dimanfaatkan. Apabila dimanfaatkan dengan lestari, hasil hutan bukan kayu ini akan membuka perekonomian warga sekitar kawasan hutan serta turut meningkatkan pendapatan bagi negara.

Hingga kini baru 14 izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang diberikan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertekad hal ini akan digenjot sehingga HHBK beserta jasa lingkungan dari hutan bisa menghidupkan kesejahteraan warga.

Editor:
yovitaarika
Bagikan