logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPusat Penangkaran Anoa...
Iklan

Pusat Penangkaran Anoa Kekurangan Pasangan Dewasa

Keterbatasan jumlah pejantan dan betina dewasa mengancam penurunan kualitas genetik anoa yang dikembangbiakkan di penangkaran Anoa Breeding Center (ABC) Manado, Sulawesi Utara.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/v5bfI0KCFQOvj8ZN8C1Re_mj_6k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FDSC05961_1557147887.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Denok, anoa betina 9 tahun di Anoa Breeding Center (ABC) Manado bersantai di kandang besar, Senin (6/5/2019), bersama anaknya, Deandra, betina 1 tahun yang lahir pada Juni 2018. Deandra adalah anoa ketiga yang dilahirkan di ABC setelah Maesa (Februari 2017) dan Anara (November 2017). ABC sedang mempersiapkan kelahiran anoa keempat dari induk bernama Manis (10 tahun).

MANADO, KOMPAS – Pusat penangkaran Anoa Breeding Center Manado salah satu harapan pelestarikan anoa, satwa endemik Sulawesi, yang jumlahnya diperkirakan terus menurun. Saat ini, keterbatasan jumlah pejantan dan betina dewasa mengancam penurunan kualitas genetik anoa yang dikembangbiakkan di penangkaran tersebut.

Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, John Tasirin, mengatakan, Anoa Breeding Center (ABC) Manado semestinya lembaga riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, fungsinya kini menjadi pusat penangkaran atau konservasi eksitu.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan