logo Kompas.id
UtamaPelari Maraton Ultra Hendra...
Iklan

Pelari Maraton Ultra Hendra Siswanto, Tubuhnya Seperti Mesin

Oleh
Kelvin Hianusa dan Ambrosius Harto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6Rrk0MIoQjW7ewyEgxKiybMOOmQ=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190503ron38_1556898524-e1556898573902.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pelari Hendra Siswanto menjuarai ultramarathon Kompas Tambora Challlenge 320K 2019 masuki garis finis di Doro Ncanga, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat (3/5/2019) malam. Hendra mencatat waktu 55 jam 56 menit dari titik start di Poto Tano, Sumbawa Barat hingga finis di Doro Ncanga.

Bagi Hendra Siswanto (39, pelari maraton ultra, tubuh ibarat mesin. Layaknya mesin mobil atau sepeda motor, kemampuan organ terutama jantung bisa ditingkatkan atau “dimodifikasi” melalui program latihan dan konsumsi nutrisi.

Hensis, sapaan akrab lelaki 39 tahun itu memakai pendekatan sport science untuk menjadi pelari maraton ultra atau jarak ekstrem. Meski sederhana, alumni Institut Bandung itu membuat penghitungan program latihan yang presisi dan disiplin dalam konsumsi makanan minuman. Hasilnya cespleng, Kompas Tambora Challenge 2019–Lintas Sumbawa 320K dilahap dalam waktu 55 jam 56 menit atau lebih cepat 6 jam 30 menit dari rekor sebelumnya.

Editor:
Bagikan