logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPelaku Pariwisata Didorong...
Iklan

Pelaku Pariwisata Didorong Pahami Risiko Bencana

Kerawanan bencana alam di Indonesia membuat wisatawan mancanegara takut sehingga perlu pembangunan pariwisata dengan melihat risiko bencana.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Iq31HdKiOCLcEhwFp-VPbuBjLE4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190206_PARIWISATA-BANTEN_A_web_1549435301.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Wisatawan menikmati suasana sore hari di pantai di kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (2/2/2019). Tsunami Selat Sunda yang melanda pesisir Serang hingga Pandeglang, Banten pada 22 Desember tahun lalu membuat sektor pariwisata sepi, kini kawasan wisata pantai mulai bangkit perlahan. Tsunami di pesisir Banten menunjukkan pentingnya mengurangi risiko bencana di area wisata. Kepentingan ekonomi mesti diimbangi mitigasi bencana.

JAKARTA, KOMPAS β€” Berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia tidak hanya membuat kerugian korban jiwa dan materi, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kemajuan pariwisata. Kerawanan bencana alam di Indonesia membuat wisatawan mancanegara takut sehingga perlu pembangunan pariwisata dengan melihat risiko bencana.

Data Kementerian Pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara selalu menurun pascabencana. Sebagai contoh, pada pascagempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, 5 Agustus 2018, jumlah wisatawan bulan Agustus menurun menjadi 1.511.021 wisatawan. Padahal, jumlah wisatawan mancanegara pada bulan Juli mencapai 1.547.231 wisatawan.

Editor:
Bagikan