logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKolaborasi Pemerintah dan...
Iklan

Kolaborasi Pemerintah dan Organisasi Masyarakat Sipil Melahirkan Perempuan Kritis

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UCPsUaD6Ly5xrwyK_n8BxFh4le0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20181006son3_1538836831.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Ibu-ibu anggota Sekolah Perempuan di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat foto bersama di depan sebuah berugak yang ada di tengah pemukiman mereka di Dusun Segenter, Kamis (26/7/2018). Berugak merupakan tempat berkumpul masyarakat setempat sekaligus berfungsi sebagai tempat acara adat musyawarah persiapan perkawinan.

Perempuan di akar rumput sering dipandang sebelah mata, serta dianggap tidak berdaya. Di Nusa Tenggara Barat, terutama di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara pandangan tersebut kini perlahan-lahan sirna. Karena semenjak tiga tahun terakhir perempuan-perempuan di daerah tersebut, menjadi bagian yang menentukan arah pembangunan di daerahnya.

Semenjak ada sekolah perempuan di beberapa desa, yang dimulai pada tahun 2015, cara berpikir perempuan-perempuan di desa berubah. Sekolah informal yang diikuti ibu-ibu rumah tangga tersebut, membuat mereka tidak lagi pasif atau menonton proses pembangunan di desanya. Kesadaran kritis mereka pun tumbuh. Mereka terlibat aktif di desanya, melindungi perempuan-perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga,  serta mengawasi program-program bantuan pemerintah serta layanan kesehatan bagi masyarakat.

Editor:
yovitaarika
Bagikan