Iklan
Utak-atik Robot Pemantik Mimpi
Rasa syukur kerap dilupakan sebagian manusia dengan indera tubuh lengkap. Mereka lupa, masih ada sebagian orang yang memiliki keterbatasan fisik, tapi enggan mengeluh. Dari kekurangan, banyak karya dilahirkan. Ahmad Sobandi (28) sudah membuktikannya.
Sorot mata Ahmad tajam memandang lawan bicaranya. Ia berkomunikasi membaca ekspresi wajah dan gerakan tangan. Ahmad adalah difabel rungu. Selama ini, ia menjalani hari-hari tanpa mendengar satu pun nada ataupun suara. Namun, saat memaparkan kemampuannya membuat beragam jenis robot, raut wajahnya semakin semringah. Bermula dari iseng memperbaiki blender sang ibu yang macet, bakatnya muncul membuat bangga.