logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHarga Gabah Jatuh, Petani...
Iklan

Harga Gabah Jatuh, Petani Terancam Kekurangan Modal

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7yCKBD0rtdelIMPAwogfkSR5XcE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FWhatsApp-Image-2019-05-02-at-18.03.07_1556804983.jpeg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Sejumlah petani di Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, memanen dini padinya, Kamis (2/5/2019). Mereka khawatir padinya menjadi busuk apabila roboh dan terendam air akibat angin kencang dan hujan deras belakangan ini. Harga gabah kering panen (GKP) di beberapa desa tersebut kisaran Rp 3.500- Rp 3.800 pada panen kali ini.

JAKARTA, KOMPAS -- Tidak optimalnya penyerapan Perum Bulog pada panen raya 2019 berdampak pada anjloknya harga gabah di tingkat petani. Akibatnya, petani terancam kesulitan modal untuk musim tanam pada pertengahan 2019.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada April 2019 sekitar Rp 4.357 per kilogram (kg), lebih rendah 4,37 persen dibanding April 2018. Harga itu juga merupakan nilai terendah sejak Januari 2018.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan