logo Kompas.id
UtamaPembelajaran Berbasis HOTS...
Iklan

Pembelajaran Berbasis HOTS Belum Konsisten Diterapkan

Pembelajaran berbasis “High Order Thinking Skills” atau ketrampilan berpikir tingkat tinggi hingga saat ini belum konsisten diterapkan oleh para guru di kelas. Sebagian guru masih mengajar dengan paradigma lama antara lain menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus atau teori, bukan melatih kemampuan bernalar pada siswa.

Oleh
Samuel Oktora
· 1 menit baca
Pembelajaran berbasis HOTS di sumedang jawa Barat
KOMPAS/ SAMUEL OKTORA

Revaldi Kurnia (kanan) dan Dadang Hawari Subhan, siswa kelas XII SMAN 1 Sumedang, Jawa Barat, Senin (29/4/2019), memperoleh medali emas peringkat terbaik (penghargaan Best of The Best) dan peraih merit dalam Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) ke-14 di Jakarta, Minggu (28/4). Kompetisi ini menyajikan soal-soal daya nalar atau keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/ HOTS).

SUMEDANG, KOMPAS — Pembelajaran berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) atau ketrampilan berpikir tingkat tinggi belum konsisten diterapkan oleh para guru di kelas. Sebagian guru masih mengajar dengan paradigma lama antara lain menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus atau teori, bukan melatih kemampuan bernalar pada siswa.

Padahal, sikap guru yang demikian berdampak kurang baik bagi siswa karena dalam soal-soal ujian nasional (UN) mulai tahun 2018 sebagian bobotnya mengacu pada HOTS. Maka tak heran banyak siswa terkejut dengan model soal pada UN 2018, dan mereka juga kesulitan mengerjakan soal tersebut karena guru belum mengajarkan model pembelajaran berbasis HOTS.

Editor:
yovitaarika
Bagikan