Menteri ESDM Dorong Gubernur Evaluasi Izin Tambang
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190429RAM-Banjir-surut-BengkuluSILO.jpg){kind=logo}
Tiga hari setelah bencana, banjir di Kota Bengkulu, Senin (29/4/2019) sudah mulai surut, jumlah pengungsi dari 12.000 orang di awal bencana kini sudah berkurang hampir setengahnya. Walau demikian, sejumlah pengungsi masih mengahrapkan bantuan terutama air bersih, obat-obatan, dan pakaian karena banyak barang mereka yang rusak karena terendam banjir.
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mendorong agar gubernur mengevaluasi izin-izin tambang yang berada di Bengkulu. Ini terkait dugaan aktivitas tambang batubara yang menjadi pemicu bencana alam banjir dan longsor yang menewaskan 29 jiwa dan 13 orang dinyatakan hilang.
"Delapan tambang di Bengkulu sejauh pengetahuan kami izin diterbitkan masing-masing kabupaten. Di UU Pemda 2014 IUP dipindahkan ke provinsi," ujar Jonan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senin (29/4/2019), di Jakarta, ketika ditanya terkait tambang dan banjir-longsor di Bengkulu.