logo Kompas.id
UtamaTak Sekadar Terkendali
Iklan

Tak Sekadar Terkendali

Jika Anda mengetik frasa “harga gabah” di laman pencarian Google, ada sejumlah kata yang akan berulang muncul di hasil pencarian. Kata itu antara lain anjlok, jatuh, turun, bahkan “nyungsep”. Diksi yang menggambarkan kenyataan pahit petani padi musim ini.

Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yp6xdgIR-dB-uvy7lSdNjlthI-8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F74872319_1548088009.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petani memanen dini padi di tengah banjir yang melanda sawahnya di Desa Kalipecabean, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (21/1/2019). Hujan deras yang terjadi sehari sebelumnya itu membuat beberapa wilayah di Sidoarjo dilanda banjir.

Jika Anda mengetik frasa ”harga gabah” di laman pencarian Google hari-hari ini,  ada sejumlah kata yang akan berulang muncul di hasil pencarian. Kata itu antara lain anjlok, jatuh, turun, bahkan nyungsep atau terjun bebas. Diksi tersebut menggambarkan kenyataan pahit yang sedang dialami para petani padi.

Mayoritas di antara hasil pencarian itu merupakan laporan media terkait situasi harga di sejumlah sentra seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, dan Sulawesi Selatan. Sebagian mengutip laporan asosiasi, pejabat pemerintah pusat atau daerah, serta data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Angka penurunan harga memang beragam, tetapi situasi yang sama terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan