logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊButuh Strategi Baru untuk...
Iklan

Butuh Strategi Baru untuk Dekati Kelompok Konservatif

Menguatnya konservatisme dalam beragama menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan kependudukan, keluarga berencana, dan keluarga. Pemerintah, kelompok keagamaan moderat, dan akademisi perlu intensif mendekati kelompok konservatif.

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bG3Mht0s3byMRDQPbymeahhhCaA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2Fkompas_tark_16016257_163_0.jpeg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Petugas dengan mobil pelayanan Keluarga Berencana (KB) keliling melayani warga ke sejumlah wilayah, seperti di kecamatan Suruh, kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2015). Pemerintah kembali merevitalisasi program KB yang pada 1980-1990 berjalan sukses. Namun, di tengah upaya itu, konservatisme agama meningkat hingga mengancam keberhasilan pembangunan kependudukan, KB, dan keluarga.

Strategi dialog perlu dilakukan untuk mendekati kelompok konservatif dalam mengembangkan program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.

SOLO, KOMPAS β€” Menguatnya konservatisme dalam beragama menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan kependudukan, keluarga berencana, dan keluarga. Pemerintah, kelompok keagamaan moderat, dan akademisi perlu intensif mendekati kelompok konservatif. Hanya dengan pemahaman utuh atas program pembangunan itulah upaya mempercepat peningkatan kesejahteraan dan mutu penduduk bisa berjalan.

Editor:
Bagikan