logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBerpikir Kritis Perlu Dibina...
Iklan

Berpikir Kritis Perlu Dibina sejak Dini agar Murid Tak Kebingungan

Pembiasaan pengajaran keterampilan berpikir kritis perlu dilakukan sejak dini sehingga murid tidak kebingungan dalam mengerjakan soal ujian yang menuntut penggunaan logika.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TuLI4QS7TEH-PbcXffgbc8rsuHQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190423_PDS01_1556004502.jpeg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Siswa-siswi SD Tarsisius II Kebon Jeruk, Jakarta Barat, seusai mengikuti ujian sekolah berstandar nasional, Selasa (23/4/2019). Murid perlu dibiasakan belajar dengan menggunakan konsep berpikir kritis agar mereka dapat mengerjakan soal ujian dengan menggunakan logika

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembiasaan pengajaran keterampilan berpikir kritis perlu dilakukan sejak dini sehingga murid tidak kebingungan dalam mengerjakan soal ujian yang menuntut penggunaan logika. Selama ini, guru lebih banyak mengajarkan pembelajaran yang sifatnya hafalan sehingga murid tidak terbiasa mempertanyakan suatu persoalan.

Pada ujian sekolah berstandar nasional (USBN) 2019 mulai diterapkan soal-soal yang mengukur keterampilan berpikir kritis atau disebut dengan higher order thinking skills (HOTS). Ketrampilan diperlukan anak agar dapat beradaptasi dengan perubahan dunia yang cepat.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan