logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHarga Rotan Terus Terpuruk,...
Iklan

Harga Rotan Terus Terpuruk, Koperasi Dinilai Jadi Solusi

Keran ekspor rotan mentah tidak akan dibuka kembali meskipun harga rotan kian terpuruk sejak kebijakan itu diberlakukan. Di Kalimantan Tengah harga rotan masih berkisar antara Rp 900 sampai Rp 1.200 per kilogram dan membuat petani enggan memanen rotan meski melimpah. Koperasi petani rotan dinilai bisa menjadi solusi.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KcRKDd1MQkuBELv61MFQlMyIhdM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190413IDO_Enggartiasto-Lukita-4SILO.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengunjungi Pasar Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (13/4/2019). Enggartiasto berdialog dengan pedagang dan memeriksa harga komoditas bahan pokok di Kota Palangkaraya.

PALANGKARAYA, KOMPAS – Keran ekspor rotan mentah tidak akan dibuka kembali meskipun harga rotan kian terpuruk sejak kebijakan itu diberlakukan. Di Kalimantan Tengah harga rotan masih berkisar antara Rp 900 sampai Rp 1.200 per kilogram dan membuat petani enggan memanen rotan meski melimpah. Koperasi petani rotan dinilai bisa menjadi solusi.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dalam kunjungan ke Pasar Besar Palangkaraya, Kalteng, pada Sabtu (13/4/2019). Menurut Enggartiasto jika keran ekspor dibuka akan membuat industri rotan hancur.

Editor:
agnespandia
Bagikan