logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSetelah Semua Tersambung...
Iklan

Setelah Semua Tersambung dengan Internet

Oleh
A Tomy Trinugroho, dari Orlando, Amerika Serikat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_CEX1ViP6smJjcFH_ebhDLxXRJk=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190409_085831_1554878708-1.jpg
KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO

Persiapan pembukaan Accelerate 2019 di Walt Disney World Dolphin, Orlando, Florida, Amerika Serikat, Selasa (9/4/2019). Sekitar 4.000 orang dari berbagai penjuru dunia hadir dalam acara yang diadakan oleh perusahaan raksasa keamanan jaringan dan data Fortinet itu.

Berkat kemajuan teknologi informatika dan telekomunikasi, kini begitu banyak perlengkapan yang tersambung dengan internet. Dua atau tiga dekade lalu, bagi masyarakat, mungkin hanya komputer yang dapat terhubung dengan internet. Setelah itu, masuk ke dalam era ketika telepon seluler pun terhubung dengan internet. Kini, tak hanya komputer serta ponsel, berbagai macam peralatan dapat tersambung dengan internet, yakni mulai dari televisi, kamera, hingga jam tangan.

Dalam buku Big Data: A Revolution That Will Transform How We Live, Work, and Think (Viktor Mayer-Schonberger, Kenneth Cukier) disebutkan bahwa situasi itu membuat data yang dihasilkan pada saat ini begitu banyak atau melimpah ruah. Sederhananya, sebagai contoh, dulu tidak ada data suhu tubuh manusia yang sedang berlari yang diukur dengan perlengkapan kebugaran (fitness), tetapi sekarang mungkin berjuta-juta orang memakai alat itu dan tersambung secara real-time dengan internet. Belum laga ada data mengenai perjalanan kita dalam satu hari yang tercatat pada penyimpanan milik Google (Google Maps). Ada berapa miliar orang di dunia yang data perjalanan mereka ini tercatat setiap hari?

Editor:
Bagikan