logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊDoni Monardo: Merkuri Ancam...
Iklan

Doni Monardo: Merkuri Ancam Ketahanan Nasional

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1RKajsJh2Bini3dzLES4iRXK9T4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190326_TAMBANG-EMAS-LIAR_A_web_1553588642.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kondisi bekas tambang emas liar Gunung Botak di Pulau Buru, Maluku, seperti terpantau pada Selasa (26/3/2019). Tambang liar itu terakhir kali ditutup pada Oktober 2018. Pada Selasa (26/3/2019), Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa bersama sejumlah pejabat lintas kementerian meninjau Gunung Botak sekaligus membicarakan langkah lanjutan pascapenutupan.

AMBON, KOMPAS β€” Penggunaan merkuri dan sianida secara besar-besaran di kawasan tambang emas liar Gunung Botak di Pulau Buru, Maluku, selama lebih dari tujuh tahun telah merusak lingkungan. Sejumlah warga dilaporkan terpapar merkuri. Kondisi itu dianggap sangat mengancam ketahanan bangsa.

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letnan Jenderal Doni Monardo dalam pemaparannya pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Maluku di Ambon, Selasa (9/4/2019), kembali mengingatkan akan bahaya tersebut. Hingga saat ini belum dilakukan penanganan terhadap lingkungan yang tercemar.

Editor:
agnespandia
Bagikan