logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPembangunan PLTA Batang Toru...
Iklan

Pembangunan PLTA Batang Toru Dinilai Tidak Rusak Lingkungan

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0_1ruk4Jy9YgGNkUv0UxYzmXYXc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222105711_IMG_0213_1550836906.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Ahli Peneliti Utama Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Wanda Kuswanda, menjadi pembicara tentang pembangunan PLTA Batang Toru di Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/2/2019). Pembangunan harus mengedepankan kelestarian Ekosistem Batang Toru yang merupakan habitat orangutan Tapanuli dan berbagai spesies kunci lainnya yang kini terancam punah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Batang Toru di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dianggap tidak merusak lingkungan sebab dibangun di Areal Penggunaan Lain atau APL, bukan di wilayah hutan primer. Proyek ini juga dianggap tidak merusak ekosistem orangutan Tapanuli yang jumlahnya tinggal 800 individu.

Senior Executive for External Relations PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Firman Taufick mengatakan, pihak PT NSHE membangun PLTA Batang Toru di atas lahan Areal Penggunaan Lain (APL). β€œKami tidak menggunakan lahan hutan primer dan luas lahan dengan bangunan permanen hanya 122 hektar atau 0,07 persen dari luas ekosistem Batang Toru,” kata Firman saat berkunjung ke kantor Harian Kompas di Jakarta, Senin (8/4/2019).

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan