logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊGema Perubahan dari Jurang...
Iklan

Gema Perubahan dari Jurang Senggani

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cFADW4ewte443foKa9GWpZ61MmE=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190225bro-kopi1SILO.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Istri petani memanggang kopi Sendang Wilis saat Coffee Camp Generasi Baru Indonesia (GenBI), Senin (25/2/2019), di Jurang Senggani, Tulungagung, Jawa Timur. Tanaman kopi Sendang Wilis tumbuh pada ketinggian 700-1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl) di lereng tenggara Gunung Wilis dengan varietas arabika, robusta, dan liberika.

Harum biji kopi arabika Komasti Andungsari yang sedang disangrai menusuk hidung dan memancing imajinasi di antara hiruk-pikuk manusia saat Coffee Camp Generasi Baru Indonesia di Bumi Perkemahan Jurang Senggani, Tulungagung, Jawa Timur, akhir Februari 2019.

Kabut dalam udara sejuk lereng tenggara Gunung Wilis hampir habis meski tersisa ibarat selaput tipis di antara tegakan pinus dan cemara yang ditembus sinar surya pagi itu. Kemeriahan di sana seakan tak redup. Kegiatan baru berganti dari hiruk pikuk komunitas jip ke penggila kopi.

Editor:
agnespandia
Bagikan