logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMakian, Sula, dan Tanjung...
Iklan

Makian, Sula, dan Tanjung Dehegila Konservasi Perairan Baru

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aT3-iUTdcBoScLK_-DjlCdScPJY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20180913_HIU_C_web.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Perairan Morotai di Maluku Utara masih memiliki kesehatan ekosistem terumbu karang yang baik. Ini ditunjukkan dengan kehadiran ikan hiu sirip hitam (black tip) dalam penyelaman di beberapa titik selamnya. Seperti Kamis (13/9/2018) sekelompok ikan hiu sirip hitam menyambut penyelam di perairan Pulau Mitita, sekitar 40 menit dari Daruba (Ibukota Kabupaten Morotai).

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia menambah deretan kawasan konservasi perairan baru. Kawasan tersebut adalah perairan Pulau Makian, Sula, dan Rao Tanjung Dehegila seluas 226.000 hektar di Maluku Utara.

Penetapan kawasan konservasi perairan (KKP) ini diharapkan dapat bermanfaat untuk melindungi keanekaragaman hayati laut, meningkatkan pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan mempromosikan wisata bahari di Maluku Utara. Jika digabungkan, cakupan area KKP tersebut hampir setara dengan luas seluruh Pulau Morotai, pulau bersejarah dalam Perang Dunia Kedua.

Editor:
yovitaarika
Bagikan