logo Kompas.id
UtamaGenjot Produksi Sapi, Sumut...
Iklan

Genjot Produksi Sapi, Sumut Tingkatkan Program Inseminasi Buatan

Sumatera Utara menargetkan inseminasi buatan atau kawin suntik  terhadap 180.000 ekor sapi pada 2019, meningkat dibanding 2018 yang mencapai 122.188 ekor sapi. Peningkatan jumlah kawin suntik diharapkan menambah produksi sapi dalam negeri, memperbaiki mutu genetik ternak, dan mengangkat kesejahteraan peternak.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZaWUqYz-L-FZ7YsNbY6eYKHImu8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190401140057_IMG_0663_1554121361.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Sapi-sapi hasil  inseminasi buatan atau kawin suntik ditunjukkan pada acara panen pedet dan jagung di Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (1/4/2019). Pemerintah terus meningkatkan pelaksanaan inseminasi buatan untuk meningkatkan populasi sapi.

LANGKAT, KOMPAS — Sumatera Utara menargetkan inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap 180.000 ekor sapi pada 2019. Jumlah itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai 122.188 ekor sapi. Peningkatan jumlah kawin suntik diharapkan menambah produksi sapi dalam negeri, memperbaiki mutu genetik ternak, dan mengangkat kesejahteraan peternak.

Selama ini, Indonesia masih sangat kekurangan daging sapi. Konsumsi daging sapi secara nasional baru 1,5 kilogram per orang per tahun, jauh di bawah Malaysia yang mencapai 8 kg dan Jepang 28 kg per orang per tahun. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, saat panen anak sapi dan jagung di Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Senin (1/4/2019), mengatakan, konsumsi bisa ditingkatkan dengan menambah produksi.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan