logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊFarmasi Tergantung Impor
Iklan

Farmasi Tergantung Impor

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wUF_eQe-hmF7vDvMn6x9eV9OB6s=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2FIMG-20190327-WA0042_1553689933.jpeg
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Pelepasan kontainer ekspor ke-3000 dan penyerahan sertifikat pelatihan vokasi mekatronik dari German Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Ekonid) untuk PT Bayer Indonesia dan siswa SMK digelar di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/3/2019).

DEPOK, KOMPAS β€” Industri farmasi dan bahan farmasi diandalkan sebagai salah satu industri prioritas penggerak perekonomian Indonesia. Namun, di sisi lain, industri farmasi di Indonesia masih sangat tergantung pada impor bahan baku.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, impor Indonesia pada Januari-Februari 2019 sebesar 27,193 miliar dollar AS. Dari impor senilai itu, 75,1 persen di antaranya berupa bahan baku dan penolong. Adapun sisanya 16,71 persen berupa barang modal dan 8,91 persen berupa barang konsumsi.

Editor:
Bagikan